Materi TWK Lengkap Untuk Hadapi Tes CPNS dan Lulus Passing Grade

oleh | Nov 12, 2019 | Blog, CPNS, Materi | 0 Komentar

Tes wawasan kebangsaan atau yang dikenal dengan nama TWK ini merupakan salah satu bagian dari tes seleksi penerimaan CPNS. Soal materi  TWK ini untuk mengukur kemampuan peserta seleksi tentang pengetahuannya dalam mengimplementasikan 4 pilar yaitu Kebangsaan Indonesia, Bhinneka Tunggal Ika, UUD 1945 dan Negara Kesatuan Republik Indonesia.

Materi  TWK ini merupakan salah satu bagian yang cukup sulit dan banyak yang gagal untuk mencapai passing grade.

Hal ini karena terlalu banyaknya materi yang harus dipelajari, dihafalkan pada tes wawasan kebangasaan. Apalagi passing grade yang menjadi nilai minimal terbilang cukup tinggi dan sulit ditempuh. Tidak heran banyak yang mengalami kegagalan saat melaksanakan tes TWK tersebut.

Untuk dapat mencapai passing grade tentunya Anda harus mempersiapkan diri dengan mempelajari materinya dengan matang. Berikut penjelasan tentang apa saja materi  TWK yang bisa menjadi sumber belajar Anda sebelum menghadapi tes CPNS.

1. Sistem Pemerintahan Indonesia Baik Sebelum dan Sesudah UUD Dasar 1945 Diamandemen

Materi  TWK yang pertama berkaitan dengan sistem pemerintahan suatu negara. Sistem Pemerintahan atau sistem tata negara memiliki tujuan yang tidak lain untuk menjaga kestabilan suatu negara. Di dunia terdapat berbagai macam sistem pemerintahan yang memiliki kelebihan dan kekurangannya serta karakteristiknya yang berbeda yang diterapkan sesuai kondisi negara masing-masing.

Sistem pemerintahan dibedakan menjadi 6 yaitu parlementer, presidensial, komunis, liberal, demokrasi liberal, dan semipresidensi. Sistem pemerintahan merupakan cara pemerintah suatu negara mengatur segala sesuatu yang berhubungan dengan tatanan negaranya.

Secara luas sistem pemerintahan dapat diartikan sebagai sistem yang menjaga tingkah laku kaum minoritas dan mayoritas, kestabilan masyarakat, fondasi pemerintahan, ekonomi, kekuatan politik, keamanan sehingga menjadi sistem pemerintahan yang continue dan demokrasi dimana masyarakat bisa ikut andil dalam pembangunan sistem tersebut.

Pokok-pokok sistem pemerintahan Indonesia berdasarkan UUD 45 sebelum amandemen dituangkan dalam penjelasan UUD 45 tentang 7 pokok sistem pemerintahan negara yaitu sebagai berikut;

  1. Indonesia merupakan suatu negara yang berdasar atas hukum
  2. Sistem konstitusional
  3. Kekuasaan kepala negara tidak tak terbatas
  4. Kekuasaan tertinggi negara ada di tangan MPR
  5. Presiden tidak bertanggungjawab kepada DPR
  6. Menteri negara merupakan pembantu presiden dan menteri negara tidak bertanggungjawab terhadap DPR
  7. Presiden merupakan penyelenggara pemerintahan negara yang tertinggi di bawah MPR.

Ketujuh pokok sistem pemerintahan di atas dilaksanakan selama masa orde baru dengan sistem pemerintahan presidensial menurut UUD 45. Ciri dari sistem pemerintahan tersebut adalah adanya kekuasaan yang sangat tinggi bagi lembaga kepresidenan.

Memasuki masa reformasi, bangsa Indonesia bertekad untuk menciptakan sistem pemerintahan yang lebih baik dari sebelumnya. Pemerintah konstitusi memiliki ciri bahwa pemerintah konstitusi negara harus mencakup dua hal. 

Ciri yang pertama, adanya jaminan terhadap hak warga negara dan hak asasi manusia. Ciri yang kedua adalah adanya pembatasan kekuasaan pemerintahan. Selain memahami sistem pemerintahan sebelum amandemen UUD 45 yang menjadi materi  TWK ini juga perlu pelajari sistem pemerintahan setelah amandemen.

Setelah UUD diamandemen ada beberapa perbedaan yang mendasar yaitu sebagai berikut ;

  1. Bentuk pemerintahan menjadi republik sedangkan sistem pemerintahan presidensial
  2. Kekuasaan Yudikatif dijalankan oleh Mahkamah Agung beserta badan peradilan yang ada di bawahnya
  3. Bentuk negara kesatuan dengan prinsip adanya otonomi daerah yang luas.
  4. Presiden dan wakil presiden dipilih secara langsung oleh rakyat. Presiden berperan sebagai kepada negara sekaligus sebagai kepala pemerintahan
  5. Menteri diangkat oleh presiden dan bertanggung jawab secara langsung terhadap presiden
  6. Parlemen terdiri dari dua bagian, yaitu DPD dan DPR. Anggota DPP dan DPR adalah anggota MPR. DPR memiliki kekuasaan legislatif serta kekuasaan untuk mengawasi jalannya pemerintahan.

2. Proses Terbentuknya Suatu Negara

Materi  TWK yang kedua adalah tentang proses terbentuknya suatu negara. Anda harus tahu dan memahami bagaimana suatu negara itu dapat terbentuk.Terbentuknya suatu negara tentu tidaklah mudah dan serta merta, melainkan dengan beberapa proses, baik dari segi konsep, teori maupun beberapa syarat yang harus dipenuhi untuk menciptakan suatu negara.

Dalam mengupas materi  TWK yang kedua ini, akan dimulai dari memahami apa itu yang disebut dengan negara, syarat berdirinya suatu negara dan proses terbentuknya. Simak baik-baik penjelasan di bawah ini ya!

  1. Pengertian Negara

Materi  TWK ini sudah Anda pelajari sejak duduk dibangku SD bukan? Kali ini hanya mengupas sedikit untuk menajamkan ingatan Anda. Negara dapat diartikan sebagai suatu organisasi tertinggi diantara satu kelompok dalam lapisan masyarakat. Negara memiliki cita-cita yang luhur dan agung, cita-cita untuk dapat bersatu, hidup di suatu daerah tertentu dengan pemerintah yang berdaulat.

Secara umum negara dapat diartikan sebagai sekumpulan orang yang menempati suatu wilayah tertentu serta diorganisasi oleh pemerintahan negara yang sah yang memiliki kedaulatan. Secara literal istilah negara itu sendiri berasal dari kata asing yaitu state ( bahasa inggris) dan statum ( bahasa latin) yang memiliki makna keadaan yang tegak dan tetap atau sesuatu yang memiliki sifat-sifat tegak dan tetap.

  • Syarat Berdirinya Negara

Materi  TWK yang satu ini merupakan salah satu soal TWK yang sering muncul dan wajib Anda bisa menjawabnya dengan tepat. Jangan sampai materi  TWK yang cukup mudah ini tidak dapat Anda taklukkan.

Suatu negara dikatakan sah apabila memenuhi empat syarat yaitu memiliki rakyat, memiliki wilayah, memiliki pemerintah dan mendapat pengakuan dari negara lain.

Jika salah satu dari keempat syarat tersebut tidak dimiliki maka belum bisa dikatakan sebagai suatu negara yang sah. Memiliki rakyat, memiliki wilayah, dan memiliki pemerintahan namun tidak diakui kedaulatannya oleh negara lain misalnya, tetap belum bisa dikatakan sebagai suatu negara.

Begitu juga sebaliknya, mendapat pengakuan dari negara lain namun tidak memenuhi ketiga syarat yang lain sama saja belum bisa dianggap sebagai suatu negara.

Proses terbentuknya suatu negara dibedakan menjadi tiga proses yaitu secara primer, secara sekunder dan secara teoritis.

  1. Secara Primer

Dikatakan secara primer yaitu terbentuknya suatu negara diawali dari adanya keluarga yang memiliki kebutuhan masing-masing kemudian melakukan evolusi ke tingkat yang lebih kompleks dari sebelumnya.

Secara primer terbentuknya suatu negara terjadi secara bertahap dan tidak ada hubungannya dengan negara yang telah ada sebelumnya. Adapun tahap-tahap secara primer terjadi ke dalam empat tahapan yaitu dimulai dari adanya persekutuan masyarakat, kemudian berkembang menjadi sebuah kerajaan, dan berkembang lagi menjadi sebuah negara kemudian menjadi negara yang demokratis.

  • Secara Sekunder

Secara sekunder lebih pada pendekatan fakta dan kenyataan. Jika pada proses primer dikatakan terjadinya suatu negara tidak ada hubungan dengan negara yang telah ada sebelumnya, berbeda dengan proses sekunder yang menyebutkan bahwa terjadinya suatu negara ada hubungannya dengan negara yang telah ada sebelumnya.

Terdapat beberapa macam dari asal mula terbentuknya suatu negara secara sekunder yaitu dimulai dari proklamasi, separatis, penguasaan, pembentukan baru, pencarian, penyerahan, peleburan, serta pendudukan dan pendudukan atas wilayah yang belum memiliki pemerintahan sebelumnya.

  • Secara Teoritis

Dalam materi  TWK terbentuknya suatu negara secara teoritis ini menyebutkan ada beberapa teori yang menjadi proses terbentuknya suatu negara yaitu teori kontak sosial, teori kekuatan, teori ketuhanan, teori historis, teori organis, teori hukum alam serta teori kedaulatan hukum.

3. Peristiwa Penting Menjelang Proklamasi Kemerdekaan

Materi  TWK ini tentu saja sudah Anda pelajari sejak masih belajar di bangku sekolah dasar. Sehingga sebagian besar materi dalam poin ini pastinya sudah Anda pahami. Apalagi bagi Anda yang memang menyukai cerita sejarah, tentu pengetahuan tentang berbagai peristiwa menjelang proklamasi sudah sangat hafal dan paham.

  1. Jepang Menyerah Tanpa Syarat Kepada Sekutu

Menjelang proklamasi kemerdekaan yang dilaksanakan pada tanggal 17 Agustus tahun 1945, pada tanggal 6 Agustus 1945 Amerika Serikat menjatuhkan bom atom di Kota Hiroshima. Tiga hari setelah itu, Amerika kembali menjatuhkan bom atomnya untuk memporak-porandakan Kota Nagasaki.

Akibat dari peristiwa ini terdapat banyak sekali korban jiwa serta kehancuran berbagai infrastruktur sipil dan kemiliteran Jepang. Peristiwa ini menyudutkan posisi Jepang dan benar-benar melemahkan Jepang, Akhirnya pada tanggal 14 Agustus 1945 Jepang menyerah tanpa syarat kepada Sekutu.

Berita kekalahan Jepang terhadap Sekutu terdengar oleh kaum pergerakan Indonesia. Berita tersebut menjadi salah satu pemicu bangsa Indonesia untuk segera memproklamirkan kemerdekaan bangsa Indonesia.

Pada sidang istimewa Teikoku Ginkai yang ke-85 dan dilaksanakan pada tanggal 7 September 1945 di Kota Tokyo, perdana menteri Koiso mengumumkan bahwa daerah Hindia Timur atau Bangasa Indonesia diperkenankan untuk merdeka di kemudian hari.

Hal ini dilatarbelakangi oleh semakin terdesaknya posisi Jepang akibat serangan dari sekutu. Terlebih akibat jatuhnya Kepulauan Saipan ke tangan Amerika.

Ada beberapa peristiwa sejarah yang terjadi sebelum pada akhirnya Jepang menyerah tanpa syarat kepada sekutu yang memberikan peluang besar dalam kemerdekaan RI, yaitu sebagai berikut.

Pada tanggal 1 Maret 1945, Letnal Kumakici Harada mengumumkan pembentukan Badan Penyelidik Usaha-Usaha Panitia Kemerdekaan Indonesia ( BPUPKI) atau dalam bahasa Jepangnya Dokuritsu Junbi Cosakai.

Kemudian pada tanggal 7 Agustus 1945, Jenderal Terauci selaku Panglima Tentara Umum Selatan meresmikan pembentukan Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia (PPKI) atau dalam bahasa jepangnya disebut Dokuritsu Junbi Inkai. Dengan dibentuknya badan terbaru inilah BPUPKI resmi dibubarkan serta terpilihnya Bung Karno sebagai ketua dan Bung Hatta sebagai wakil ketua.

  • Peristiwa Rengasdengklok

Melalui informasi radio BBC, Chaerul Saleh, Darwis, Wikana, dan Sutan Syahrir mendengar berita menyerahnya Jepang tanpa syarat kepada sekutu. Hal ini dianggap sebagai kesempatan baik untuk kemerdekaan Bangsa Indonesia.

Golongan muda mendesak golongan tua untuk segera memproklamirkan Bangsa Indonesia. Namun golongan tua seperti Bung Karno dan Bung Hatta tidak menyetujuinya karena tidak ingin terburu-buru dalam mengambil keputusan dan ingin agar kemerdekaan bangsa Indonesia tetap sesuai mekanisme PPKI.

Dengan alasan bahwa kekuasaan Jepang belum diambil alih dari Indonesia. Dikhawatirkan akan  adanya pertumpahan darah saat dilaksanakan proklamasi.

Menurut golongan muda saat itulah menjadi saat terbaik untuk segera memproklamirkan kemerdekaan RI karena sedang terjadi kekosongan kekuasaan. Akibat perbedaan pendapat antara golongan tua dan golongan muda inilah yang menjadi latar belakang terjadinya peristiwa rengasdengklok.

  • Perumusan Teks Proklamasi

Peristiwa rengasdengklok mengubah pemikiran Bung Karno dan Bung Hatta. Mereka kemudian menyetujui bahwa proklamasi kemerdekaan RI memang harus segera dilaksanakan. Kemudian dilakukanlah rapat yang membahas persiapan proklamasi di rumah Laksamana Muda Maeda. Dari rapat itulah teks proklamasi disusun.

  • Pembacaan Teks Proklamasi Kemerdekaan

Pelaksanaan pembacaan teks proklamasi yang pertama kali dilaksanakan pada tanggal 17 Agustus 1945 pada Hari Jumat di Jalan Pegangsaan Timur Nomor 56 Jakarta. Acara yang disusun dalam upacara tersebut antara lain pembacaan teks proklamasi kemerdekaan RI oleh Bung Karno, pengibaran Bendera Sang Merah Putih.

Setelah melewati perjuangan panjang dan pertumpahan darah dari darah juang para pahlawan akhirnya Indonesia merdeka.

4. Nama-Nama Pahlawan Indonesia yang Berpengaruh dalam Kemerdekaan RI dan Terkenang dalam Sejarah

Materi TWK yang keempat yang perlu Anda ketahui untuk dapat menjawab soal TWK dengan baik adalah tentang nama-nama pahlawan bangsa Indonesia. Ada banyak sekali nama pahlawan Indonesia yang berperan besar dalam kemerdekaan RI. Nama pahlawan selalu harum sepanjang masa karena mereka adalah orang-orang yang berjasa sangat besar untuk kemerdekaan bangsa.

Materi  TWK yang berkaitan tentang nama-nama pahlawan bangsa tentu sudah banyak yang Anda paham. Untuk lebih jelasnya berikut beberapa tokoh RI sebagai pahlawan nasional yang berpengaruh besar terhadap kemerdekaan bangsa Indonesia;

  1. Ir Soekarno

Salah satu nama pahlawan yang paling diingat adalah nama dari Presiden pertama Republik Indonesia, siapa lagi kalau bukan Ir. Soekarno atau yang lebih akrab dipanggil Bung Karno. Bung Karno lahir di di Surabaya pada tanggal 6 Juni 1901 dan meninggal di Jakarta pada tanggal 21 Juni 1970.

Bung Karno menjabat sebagai Presiden Republik Indonesia dari tahun 1945 sampai tahun 1966. Bung Karno mendapat julukan sebagai Bapak Proklamator. Bung Karno merupakan orang yang cerdas, politikus dan memahami beberapa bahasa asing. Materi tentang Bung Karno ini juga menjadi materi  TWK yang sering muncul dalam soal.

  • Drs. Moh. Hatta

Bung Hatta lahir di Bukit Tinggi, Sumatera Barat pada tanggal 12 Agustus 1902 dan meninggal di Jakarta pada tanggal 14 Mei 1980. Bung Hatta bersama Bung Karno memegang peranan penting dalam kemerdekaan Bangsa Indonesia, sehingga namanya sudah tidak asing lagi dalam soal-soal sejarah termasuk dalam kisi-kisi materi  TWK untuk para calon peserta tes CPNS.

Bung Hatta merupakan seorang aktivis sejak muda dan seorang organisator handal. Bung Hatta menempuh pendidikan di Negara Belanda. Selama menjabat sebagai wakil presiden Republik Indonesia Bung Hatta sering aktif menulis dan suka berbagi ilmu tentang ilmu keuangan.

  • Soedirman

Pengetahuan tentang pahlawan Jendral Soedirman juga menjadi bahasan yang penting dalam materi  TWK yang harus Anda pelajari. Karena keharuman namanya, nama Jendral Soedirman diabadikan sebagai nama jalan utama di kota-kota besar.

  • Hasyim Asy’ari

Meski nama Hasyim Asy’ari tidak terlalu dikenal sebagai pahlawan kemerdekaan, pendiri NU ini merupakan orang yang memiliki peran penting dalam kemerdekaan RI. Hasyim Asy’ari sebagai tokoh ulama yang banyak memberikan bantuan berupa petuah dan nasihat kepada pahlawan RI.

  • Ki Hajar Dewantara

Dalam membahas materi  TWK yang berkaitan dengan nama pahlawan Kemerdekaan tidak terlepas dari nama Bapak Pendidikan yaitu Ki Hajar Dewantara. Ki Hajar Dewantara merupakan aktivis pergerakan kemerdekaan Indonesia dan sebagai pelopor pendidikan bagi kaum pribumi.

Untuk memajukan pendidikan pribumi Ki Hajar Dewantara mendirikan Taman Siswa sebagai lembaga pendidikan yang memberikan kesempatan kepada anak bangsa untuk mengenyam pendidikan.

  • RA. Kartini

Nama RA. Kartini selalu harum sepanjang masa, terlebih bagi kaum hawa. RA. Kartini merupakan pahlawan wanita yang memperjuangkan hal emansipasi wanita agar wanita juga berhak mendapatkan pendidikan dengan layak dan tidak ketinggalan dengan kaum laki-laki.

Itulah beberapa materi  TWK yang harus Anda pelajari dengan matang sebelum menghadapi tes CPNS yang peluang untuk menjadi PNS dengan seleksi yang ketat. Anda juga bisa mencari referensi lain dengan mengetik keyword contoh soal tes wawasan kebangsaan (TWK)pdf dengan memanfaatkan jaringan internet. Selain mempelajari materi  TWK Anda juga harus mempelajari materi-materi lain.

Sebab ada bukan hanya materi  TWK saja yang akan Anda selesaikan tetapi ada beberapa macam soal yaitu tiu TWK tkp yang wajib Anda tuntaskan dengan baik. Selamat belajar dan semangat mendapatkan gelar CPNS.

0 Komentar

Kirim Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Baca Juga Yang Lainnya…